Cinta dan Kasih adalah sesuatu yang
sangat berkesan bagi semua manusia Makna cinta dan kasih yaitu sama semua
menghasilkan makna yang tiada batas.tiap orang juga pasti juga pendapatnya
berbeda-beda. Cinta adalah kekuatan manusia yang paling tinggi oleh karena itu
semua orang memiliki cinta. Selain itu Cinta juga sumber kekuatan dari
segalanya, kita tidak akan dapat mewujudkan setiap impian kita tanpa cinta
karena cinta dapat memberikan dorongan dan motivasi terhadap diri
seseorang.untuk menghasilkan sesuatu yang dinginnkan dapat tercapai dengan
indah. Sedangkan kasih adalah perasaan sayang kepada orang yang manaruh hatinya
kepada seseorang. sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta, Karena itu cinta
kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang
disertai dengan menaruh hatinya. Banyak orang memaknakan arti cinta itu kepada
pasangannya dan sedangkan kasih itu diberikan kepada ibu,ayah, adik,kakak,
nenek,kakek,teman,sahabat,saudara lainya bahkan kita bisa memberikan kasih
kepada orang lain yang belum kita kenal sebelumnya. sejauh ini terlihat berbeda
antara cinta dan kasih, tetapi makna yang sesungguhnya adalah sama-sama memiliki
rasa sayang terhadap seseorang.
Sedangkan Pengertian Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan
dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep
yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan,
pengertian tersebut adalah pengertian ilmu budaya dasar secara sederhana.
Hubungannya Cinta Kasih dengan Ilmu budaya Dasar ?
Hubungan Cinta Kasih dengan Ilmu Budaya Dasar menurut saya ada,hubungannya berupa pendidikan sikap yang diajarkan dengan Ilmu Budaya Dasar untuk menghadapi permasalahan-permasalahan dengan penuh cinta dan kasih sayang seperti penjelasan mengenai cinta kasih.Bentuk wujud cinta kasih manusia kepada penciptanya adalah pengabdian, kesetiaan, ketaatan dan sebagaimana. Sebagaimana keterikatan manusia kepada tuhannya. Sedangkan wujud cinta kasih makhluk hidup kepada sesamanya terbagi atas tiga.Pertama cinta philiayakni seperti cinta kepada saudara, cinta kepada orang tua, cinta kepada teman, cinta kepada sesama. Yang kedua cinta eros yakni cinta yang menegakkan aspek ragawi (erotis).Yang ketiga cinta amor yakni cinta yang menekankan aspek psikologis dan emosi.Unsur cinta adalah keterikatan, keintiman dan kemesraan. Ketiganya menyatu dalam segitiga. Dan menjadi ketergantungan. Ketiga unsur cinta ini sama kuat. Namun jika ketiganya tidak sama-sama kuat akan mengakibatkan cinta yang hambar. Dan ada ketidak seimbangan antara yang satu dengan yang lainnya.Sedangkan cinta kasih manusia kepada alam atau lingkungannya terwujud dalam bentuk menjaga lingkungan, menciptakan keserasian, keselarasan, keseimbangan dengan alam lingkungan sehingga dapat tercapai kehidupan yang aman dan tentram. Cinta kasih manusia kepada dirinya sendiri terwujud dalam bentuk menjaga dirinya sendiri unsur-unsur yang terdapat dalam cinta adalah simpati seperti kenal, tahu, pengertian, dan perhatian. dan emosi seperti pengorbanan, tanggung jawab, saling menghormati dan kasih sayang. Cinta kasih terjadi apabila perasaan simpati antara dua subjek saling mengisi dan melengkapi sehingga terjadilah dinamika cinta. Setiap makhluk hidup memerlukan cinta dan kasih. Karena cinta dan kasih merupakan keperluan fundamental setiap makhluk hidup. Tanpa kita sadari dalam diri manusia terdapat cinta kasih. Emosi ini terjadi antara kita dan orang lain bahkan dengan ketidak sengajaan. Bahkan emosi ini juga terjadi antara manusia satu kepada manusia lainnya yang belum kenal.
Hubungannya Cinta Kasih dengan Ilmu budaya Dasar ?
Hubungan Cinta Kasih dengan Ilmu Budaya Dasar menurut saya ada,hubungannya berupa pendidikan sikap yang diajarkan dengan Ilmu Budaya Dasar untuk menghadapi permasalahan-permasalahan dengan penuh cinta dan kasih sayang seperti penjelasan mengenai cinta kasih.Bentuk wujud cinta kasih manusia kepada penciptanya adalah pengabdian, kesetiaan, ketaatan dan sebagaimana. Sebagaimana keterikatan manusia kepada tuhannya. Sedangkan wujud cinta kasih makhluk hidup kepada sesamanya terbagi atas tiga.Pertama cinta philiayakni seperti cinta kepada saudara, cinta kepada orang tua, cinta kepada teman, cinta kepada sesama. Yang kedua cinta eros yakni cinta yang menegakkan aspek ragawi (erotis).Yang ketiga cinta amor yakni cinta yang menekankan aspek psikologis dan emosi.Unsur cinta adalah keterikatan, keintiman dan kemesraan. Ketiganya menyatu dalam segitiga. Dan menjadi ketergantungan. Ketiga unsur cinta ini sama kuat. Namun jika ketiganya tidak sama-sama kuat akan mengakibatkan cinta yang hambar. Dan ada ketidak seimbangan antara yang satu dengan yang lainnya.Sedangkan cinta kasih manusia kepada alam atau lingkungannya terwujud dalam bentuk menjaga lingkungan, menciptakan keserasian, keselarasan, keseimbangan dengan alam lingkungan sehingga dapat tercapai kehidupan yang aman dan tentram. Cinta kasih manusia kepada dirinya sendiri terwujud dalam bentuk menjaga dirinya sendiri unsur-unsur yang terdapat dalam cinta adalah simpati seperti kenal, tahu, pengertian, dan perhatian. dan emosi seperti pengorbanan, tanggung jawab, saling menghormati dan kasih sayang. Cinta kasih terjadi apabila perasaan simpati antara dua subjek saling mengisi dan melengkapi sehingga terjadilah dinamika cinta. Setiap makhluk hidup memerlukan cinta dan kasih. Karena cinta dan kasih merupakan keperluan fundamental setiap makhluk hidup. Tanpa kita sadari dalam diri manusia terdapat cinta kasih. Emosi ini terjadi antara kita dan orang lain bahkan dengan ketidak sengajaan. Bahkan emosi ini juga terjadi antara manusia satu kepada manusia lainnya yang belum kenal.
Dalam perjalanan hidup manusia, tidak akan
pernah lepas dari yang namanya cinta. Cinta akan selalu ada dalam suatu dimensi
yang namanya manusia. Manusia dicipta dengan penuh cinta, dan tanpa cinta
manusia tak akan lahir. Manusia diciptakan di jagad bumi mengembangan cinta
dari tuhan sebagai khalifah di muka bumi. Yang menjadi pertanyaan besar sekarang
ini adalah pemaknaan akan cinta dalam realitas hidup ini. Apakah cinta dimaknai
sebagai sesuatu yang fitrah yang mesti dijaga ataukah suatu wujud rasa yang
mesti diagungkan. Ketika memberikan sebuah defenisi akan cinta,
akan lahir beberapa defenisi yang tentu saja akan berbeda dari segi substansi
atau hakikat cinta itu. Hal ini dikarenakan sudut pandang yang berbeda pula.
Semakin tinggi tingkat pemahaman terhadap suatu norma atau prilaku, akan
semakin kompleks penjabaran defenisi itu.
A. Pengertian Cinta Kasih
Pendefinisian dalam perspektif terminology (bahasa),
cinta kasih dapat diuaraikan Cinta kasih adalah kata majemuk yang telah
merupakan ungkapan tetap yang berupa paduan antara kata sifat yang terdiri dari
kata “cinta” dan “kasih”. Cinta akan diartikan sebagai rasa rindu, ingin,
sangat suka, sangat saying, sangat kasih dan tertarik hatinya. Sedangkan kasih
diartikan sebagai perasaan saying, cinta, atau suka kepada. Dari kata cinta kasih ini,
lahir pula beberapa padanan kata yang hampir semakna. Sebut misalnya, “kasih
sayang”, “belas kasihan”, “kemesraan” dan “pemujaan”. Cinta kasih merupakan
inti dari keberadaan manusia ( the core of existence ). Dalam konteks lain,
cinta kasih mengandung makna yang lain, seperti “jatuh cinta”, “dilamun asmara”,
“cinta orang tua kepada anak atau sebaliknya”, “cinta pada alam dan seni”,
“cinta kepada negara”, “cinta sesama manusia” dan yang lebih tinggi “cinta
kepada Allah Swt.”.
Semua istilah tersebut di atas tidak sama, akan
tetapi merupakan variasi-variasi dari sekian banyak istilah. Istilah-istilah
ini merupakan padanan yang sangat memiliki arti yang mengarah pada satu
pemaknaan yang utuh. Sehingga melahirkan tingkatan-tingkatan cinta. Realitas
yang tersaji sekarang dihadapan kita (kondisi internal dan eksternal
masing-masing individu) sangat memungkinkan memberikan tingkatan pada cinta
itu. Sehingga lahir ‘cinta kasih yang rendah’, ‘cintah kasih yang menengah’,
dan ‘cinta kasih yang tinggi dan luhur’. Tingkatan cinta ini bisa saja
lahir karena factor pemahaman atau tingkat intelegensi seseorang atau bahkan
tingkat keimanan dan ketakwaan seseorang. Manusia dalam hal ini insan pecinta,
tidak selamanya akan berada dalam tingkatan cinta tersebut. Cinta kasih yang
rendah yang hanya sekedar menganggap cinta adalah sebuah rasa yang mesti
diekspresikan seketika yang tanpa control dan nilai (absurd). Pecinta seperti
ini cenderung melakukan aktivitas yang menamakan cinta namun bukan sebenarnya
cinta. Tidak diperlukan control dalam penjabarannya bahkan cinta yang dimaksudkan
memiliki nilai tapi seyogyanya tidak ada nilai kecuali ego dan nafsu semata
yang bermain di dalamnya.
Cinta menengah lahir dikarenakan adanya
paradigma bahwa cinta memiliki nilai namun tidak ada control maupun norma yang
mengatur aplikasi. Pecinta seperti ini cenderung apatis bahkan boleh dikatakan
manusia pragmatis. Nilai dimaknai sekedar pemenuhan hasrat dan rasa. Cinta ini
tak bisa lagi dibedakan dengan nafsu. Pecinta ini melahirkan prilaku pacaran,
dan sejenisnya. Penilaian akan cinta hanya sekedar sebagai rasa yang mesti
diwujudkan. Kalaupun ada control yang bermain, disana hanya berupa
rasionalisasi (hasil pemikiran) yang mengedapankan ego (egosentris ; tak
semestinya juga ego diabaikan). Norma yang dianggap sebagai control hanya norma
masyarakat. Selama tidak ada yang diganggu dan dirugikan, dan tak melewati
batas kemanusiaan akan tetap dijalaninya.
Cinta kasih tidak hanya sekedar cinta belaka,
akan tetapi cinta kasih itu timbul dari lubuk hati manusia yang sifatnya kekal
dan tak akan pernah berubah. Dengan cinta kasih ini, manusia akan selalu
berbahagia dan menderita di dalam hidupnya. Cinta sebagai keperluan fundemantal
memang tidak mudah diterangkan atau didefenisikan. Mengacu pada perspektif sekarang, yaitu dalam
hubungan cinta kasih yang timbul antara dua jenis manusia yang berbeda kelamin
dapat dibedakan dalam empat macam pertumbuhan cinta, yaitu :
a.
Cinta kasih karena kebiasaan
Adalah cinta yang diperoleh berdasarkan tradisi
masyarakat yang dibiasakan, seperti menikahkan anak-anak yang sebelumnya tidak
saling kenal dan cinta tumbuh karena ikatan sudah ada.
b.
Cinta kasih karena penglihatan
Adalah cinta yang tumbuh karena penglihatan,
seperti kata pepatah :
Darimana datangnya linta
Dari sawah turun ke kali
Darimana datangnya cinta
Dari mata turun ke hati
Manusia sebagai makhluk social mempunyai kodrat
terbaik pada suatu obyek yang dipandang indah, cantik, menarik, dan lain-lain.
c.
Cinta kasih karena kepercayaan
Adalah cinta kasih yang lahir dari kepercayaan
atau keyakinan. Hubungan untuk memadu cinta kasih biasanya diperlukan waktu
yang cukup lama untuk saling menyelidiki karakter, dan saling memupuk cinta
kasih.
d.
Cinta kasih karena angan-angan
Adalah cinta yang lahir dari pengaruh
angan-angan atau khayal saja, cinta yang penuh fantasi.
Menurut teori, cinta adalah sikap dasar untuk memperhatikan kepuasan dan
ketentraman serta perkembangan orang yang kita cintai
B. Menuju Cinta yang Luhur
Dalam penjabaran sebelumnya, telah dibahasakan
bahwa cinta memiliki berbagai tingkatan dan disebutkan bahwa tingkat pemahaman
atau intelegensi dan tingkat keimanan dan ketakwaan memberi pengaruh yang hebat
dalam pemaknaan akan cinta kasih. Cinta mesra kepada Allah Swt. adalah
manifestasi kalimat tauhid yaitu meng-Esa-kan Allah dalam sifat, zat, dan
perbuatan yang dilafalkan oleh oleh umat islam dalam kalimat “LA ILAHA
ILLALLAH” (tiada Tuhan selain Allah).
Al-Ghazaly memandang
cinta kerinduan adalah cinta akan Allah, karena ihsan dan nikmat-Nya pada
dirinya.
C. Pacaran : Penghancuran Generasi Islam
Ketika dunia disibukkan oleh yang namanya cinta.
Lihatlah….! penuh pernak-pernik warna-warni cinta. Setiap hari, pasti ada
perbincangan tentang cinta. Setiap hari dan setiap kali kita melihat dan
mendengar dari : para pelajar, mahasiswa, orang dewasa, bahkan anak SD
sekalipun sudah berani bicara cinta. Cinta adalah bahasa yang seolah-olah wajib
jadi santapan setiap hari. Belum lagi diekspose oleh media-media, baik
elektronik maupun cetak. Klise memang.semua bicara tentang cinta. Tidak peduli
; sinetron, film, infotainment, lawakan, audisi bintang. Semuanya sama. Hanya
sebagian kecil yang mengedapankan informasi yang ilmiah dan actual. Media
sebagai medium terbaik menyampaikan propaganda, tentu sudah pintar memainkan
lakon ekonomi bahkan peradaban.
Media lebih cendrung kebablasan menguraikan
makna sejati cinta. Kecenderungan ini tentu tak lepas adanya tujuan dan pangsa
pasar yang elegan. Ya, remaja dan generasi muda. Tak lebih besar dan utama
tentu mengarah pada generasi muda islam, yang memiliki peradaban yang
kontradiksi dengan peradaban yang ditawarkan oleh media tersebut. Media
merupakan sebuah alat penghancur institusi kereligiusan yang dimiliki seorang
remaja. Media dengan bahasa formalnya, membahas tema cinta dengan absurd dan
kurang baik penyampaiannya. Bahkan makna cinta dikerdilkan. Percintaan laki-laki dengan
perempuan menjadi menu utama setiap setiap penyajian dari media tersebut. Tak
jarang bahkan kita membuat larut dalam angan-angan mengenai apa yang disampaikanmedia
tersebut. (media lebih mengutamakan rating dan pangsa pasar daripada moral
apalagi akhlak). Kita malah termotivasi untuk bertindak dan bersikap sering thulul
amal, panjang angan-angan tanpa suatu realisasi. Ini merupakan pengantar
tentang prilaku pacaran dan peran media dalam mem-back up prilaku penghancuran
generasi muda terkhusus generasi muda islam.
Lalu adakah pacaran islami itu?
Pacaran dalam perspektif sekarang adalah
mewujudkan cinta dan kasih sayang antara cowok dan cewek dalam hubungan
keterikatan perasaan bahkan lebih daripada itu, ada yang sampai mengikat
janjiuntuk hidup bersama layaknya suami istri disamping itu bahkan ingin
menyerahkan kehormatan diri, keluarga dan agama sebagai bukti rasa cintanya
kepada seseorang. Dan ini sudah mendarah daging dalamkehidupan masyarakat
sekarang. Dan ternyata yang paling banyak mempraktekkan ‘amalan’ tersebut
adalah remaja (tak terkecuali kaum dewasa). Dari yang mulai backstreet,
karena takut orang tua, bahkan sampai yang beranitanpa tedeng aling-aling.(yang
paling lucu, orang tua yang mencarikan pacar untuk anaknya). Mulai dari jalan berdua,
pegangan tangan, atau budaya KNPI (Kissing, Necking, Petting, dan Intercourse)
yang melahirkan budaya seks bebas. Ada aktifitas yang paling urgen dalam
kehidupan berpacaran adalah nuansa berdua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar